Ketabuan Dalam Novel Supernova
- Michelle Devina
- Aug 6, 2020
- 2 min read
-Ruben & Dimas menggunakan narkoba
Dalam bab 1, pembaca diceritakan tentang kedua tokoh tersebut saat sedang menggunakan narkoba. Penggunaan narkoba merupakan ketabuan sosial karena dianggap sebagai tindakan yang tidak pantas dilakukan. Setiap orang yang ketahuan memakai narkoba seringkali dikucilkan oleh masyarakat. Di Indonesia sendiri, narkoba adalah salah satu ketabuan yang paling tabu, karena pecandu biasanya menjadi ‘gila’ dan meresahkan masyarakat. Penggunaan narkoba pun bisa meningkatkan kejahatan karena beberapa pecandu tidak mempunyai uang cukup untuk membeli narkoba dan mulai mencuri dan merampok.
-Bab 1: Ruben & Dimas menjadi pasangan homoseksual
Homoseksual dianggap sebagai ketabuan sosial dan budaya karena dianggap melenceng dari norma masyarakat dan budaya yang berlaku. Di bumi bagian barat sendiri, homoseksualitas lebih diterima dibandingkan dengan di negara-negara timur. Beberapa negara pun memiliki hukum yang anti homoseksual dan tidak segan-segan akan membunuh orang-orang tersebut.
-Tokoh Diva yang pekerjaannya adalah pelacur
Seks adalah hal yang sangat tabu untuk diperbincangkan, apalagi jika melakukan seks demi uang. Pelacuran juga termasuk kegiatan kriminal di beberapa negara seperti Indonesia, contohnya seperti gang Dolly di Surabaya yang terkenal dengan bisnis pelacuran dihancurkan oleh pemerintah kota Surabaya. Bukan hanya pelacuran termasuk tindakan kriminal, tetapi sistem kerja seks bebas ini dapat menjadi tempat perputaran dan penjangkitan penyakit kelamin dari yang bisa disembuhkan sampai kepada penyakit fatal yaitu HIV.
-Perselingkuhan tokoh Rana dan Ferre
Perselingkuhan termasuk ketabuan sosial karena jika ketahuan oleh masyarakat, pelaku akan dikucilkan. Mengambil istri atau suami orang lain adalah hal yang sangat tidak pantas untuk dilakukan, wajar saja jika dikucilkan oleh masyarakat. Perselingkuhan sering kali kita temukan di kehidupan sehari-hari, dan oleh sebab itu terdapat banyak kasus perceraian. Di Indonesia sendiri, menurut Badan Pengadilan Agama Mahkamah Agung terdapat 600 ribuan kasus permohonan perceraian yang terlah di terima hanya pada tahun 2019.
-Beberapa adegan seks di dalam buku
Di dalam buku terdapat beberapa adegan saat melakukan hubungan seks. Meskipun cara penulisannya tidak terlalu blak-blakan, tetap saja seks termasuk hal yang kurang pantas untuk dibicarakan di masyarakat sehingga termasuk ketabuan sosial. Di buku ini,
-Bahasa kotor
Di dalam buku ini juga terdapat pemakaian bahasa kotor seperti ‘fuck’ yang adalah ketabuan sosial. Orang yang suka berkata kotor atau kasar biasanya oleh masyarakat dianggap sebagai orang yang tidak berpendidikan dan tidak memiliki sopan santun.
Menurut saya, penulis sangat bagus memasukan topik-topik tabu dalam buku supaya orang-orang bisa lebih terbuka pada hal yang seharusnya dibicarakan untuk kebaikan, misal edukasi seks. Jika seks terlalu tabu untuk dibicarakan dan orang tua tidak mau mengajarkan anaknya tentang seks, anak tersebut lebih rentan untuk melakukan kesalahan-kesalahan yang dapat berakibat fatal, misal sampai hamil karena melakukan hubungan intim tanpa proteksi. Tetapi meskipun begitu, masyarakat juga harus tau untuk membicarakan topik tersebut secara ‘profesional’ dan bukan untuk main-main. Semua topik tabu menurut saya harus bisa dengan terbuka dibicarakan untuk memberi edukasi, supaya lebih banyak orang tau tentang kerugian-kerugian yang didapatkan dari perbuatan tersebut.
Comments