Sihir Perempuan: Perempuan Buta Tanpa Ibu Jari
- Michelle Devina
- Oct 17, 2019
- 1 min read
Bab ketiga dari buku Sihir Perempuan ini menceritakan tentang kisah dari Cinderella namun ditulis dari sudut pandang kaka tirinya. Ia mengatakan bahwa seumur hidupnya, ia dan saudaranya selalu mendapatkan barang-barang bekas milik Cinderella dan tidak pernah mendapatkan perhatian dari papa tiri mereka. Saat papa tirinya meninggal, mereka menyuruh Cinderella melakukan semua pekerjaan berat dan hanya diberikan baju-baju bekas mereka. Saat laki-laki banyak mengantri untuk meminang Cinderella, ibu mereka tidak memperbolehkan karena Cinderella masih muda dan menawarkan untuk menikah dengan kedua anak kandungnya. Tidak ada yang mau dengan mereka karena mereka tidak cantik seperti Cinderella. Saat dengan pangeran pun, Cinderella dikurung supaya pangeran tidak melihat kecantikannya tetapi Cinderella dibantu oleh penyihir. Saat kehilangan sepatunya, sang pangeran pergi keliling untuk mencari sang putri, dan kakak tiri dari Cinderella sengaja memotong ibu jari dan tumit mereka supaya kaki bisa masuk dalam sepatu. Tetapi, mereka ketahuan dan mendapat malu, lalu matanya dipatuk oleh burung gagak dan buta. Mereka hidup dalam kemisinan dan malu.
Moral dari cerita ini adalah tidak semua orang baik dalam buku dongeng benar-benar baik dan hidup bahagia selamanya. Kita selalu memperhatikan Cinderella dan tidak menghiraukan nasib dari kakak tirinya, dan mengapa mereka begitu jahat kepada Cinderella. Sejujurnya, orang jahat adalah orang baik yang tersakiti.
Comments